Habibullah

Dilahirkan dari keluarga sederhana di Desa Ulak Kerbau Lama Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara ini menikmati masa kecilnya di desa dan menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 3 Ulak Kerbau serta pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Tanjung Raja dan SMA Negeri 1 Tanjung Raja. Prestasi akademik semasa pendidikan dasar dan menengah cukup menonjol meskipun tidak selalu menjadi juara umum. Selain menempuh pendidikan umum, habib kecil juga menempuh pendidikan agama Islam di Madrasah Diniyah Nurul Hidayah dan Belajar mengaji di Ustadz Abu Qosim.

Pada tahun 1998, ketika terjadi gelombang reformasi habib remaja menamatkan sekolah di SMA I Tanjung Raja terjadi pergolakan di batin habib yang disebabkan adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Dengan kekuatan untuk menggapai cita-cita, akhirnya dengan persetujuan orang tua, habib memutuskan untuk merantau dan menuntut ilmu  di kota Yogyakarta. Sebelum kuliah di Jurusan Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Habib menyempatkan untuk mendalami ilmu komputer pada PIKSI “IAI” Yogayakarta.

Selama kuliah di Yogyakarta, ada berbagai strategi untuk tetap survive dengan keterbatasan kiriman uang dari orang tua. Strategi tersebut antara lain rajin ikut seminar yang diadakan di kampus terutama di UC Center UGM, dan ikut antri makan nasi murah yang merupakan sumbangan dari alumni UGM di dekat bundaran UGM, dengan bayar Rp. 500,- sudah bisa makan kenyang tapi jangan lupa ucapkan “terima kasih” serta di sore hari bekerja menjadi operator Wartel, dulu sebelum handphone belum banyak yang punya Wartel merupakan sarana komunikasi yang  murah meriah bagi mahasiswa untuk berkomunikasi dengan orang tua di kampung.

Sejak masa kuliah sudah tertarik dengan penelitian dan memenangkan berbagai perlombaan karya ilmiah antara lain:

  • Model Pemberdayaan Pengamen menjadi Finalis Lomba Karya Ilmiah tingkat Nasional, Ditjen Dikti Depdiknas, bersama Tia (seorang yang suka dengan yang berbau Korea sekarang bekerja di perusahaan swasta internasiona), Lois (sekarang Dosen Fisip Universitas Nusa Cendana, Kupang) dan Ratna Dewi (sekarang Dosen UIN Syarif Khasim, Pekan Baru.
  • Penelitian Politik Lokal (Percik Salatiga)
  • Penelitian Lingkungan Hidup (Prof. Dr. Koesnadi Hardja Soemantri, SH, ML).

Selain itu selama kuliah menerima berbagai Beasiswa: BBM, Yayasan Anak Bangsa dan PT Surya Citra Televisi (SCTV).

Pada Tahun 2003 menyelesaikan kuliah di Jurusan Ilmu Sosiatri UGM diselesaikan dengan masa studi 3 tahun 10 bulan dan langsung bergabung dengan Komunitas Konservasi Indonesia KKI-Warsi yang merupakan salah satu LSM yang bergerak di bidang Konservasi dan  Pemberdayaan Masyarakat. Pada KKI Warsi, Habib menjadi Fasilitator Desa pada Program Habitat and Resources for the Kubu. Banyak pengalaman yang berkesan selama bergabung di KKI Warsi, hidup bersama masyarakat dampingan, perjalanan panjang yang cukup melelahkan dan nyamuk malaria yang menyebabkan rajin berkunjung ke RS Theresia Jambi.

Atas dorongan keluarga, habib memutuskan untuk hijrah ke kota Bogor dan bekerja menjadi Medical Repsentative (MR) PT Phapros, Tbk. Suatu pekerjaan yang sebenarnya bertolak belakang dengan pekerjaan sebelumnya dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Pekerjaan ini tidak lama ditekuni hanya sekitar 8 bulan kemudian menjadi PNS di Kementerian Sosial. Pada Kementerian Sosial, Habibullah pada awalnya menjadi staf Analisis Kebutuhan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (Puslitbang Kesos) dan sampai sekarang menjadi pejabat fungsional peneliti.

Beberapa Karya Ilmiah telah dimuat di Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteran Sosial dan Majalah Informasi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial RI dan saat ini sedang menyelesaikan studi pada program Magister Kesejahteraan Sosial dengan peminatan Perencanaan dan Evaluasi Program Universitas Indonesia.

14 tanggapan untuk “Habibullah

  1. Beda usia mungkin itulah sebab aku krg kenal Anda, atau kenapa nama Ortu tdk Anda tuliskan, hanya kelebihan di Profil yg terbaca. Prestasi mu luar biasa, byk anak desa kita sukses, tapi apa yg kita lihat dg desa kita, karakter pribumi kita jauh berbeda dgn minang perantau, meskipun kotak amal dg uang receh di dpn rumah mkan nya, tapi mereka berbuat utk tanah kelahiran, salut aku dengan blog Anda mari kita rekrut teman satu kmpung, meski kecil mari kita berbuat utk desa. Trima kasih

    1. Terima kasih telah pak telah mengunjungi blog saya, apakah bapak satu kampung dengan saya? kalo saya anak lakoni kampung 3 dekat masjid

  2. Tadinya saya penasaran siapa Habib, dan informasi tlah saya dapat, ternyata beda usia kita membuat saya kurang tau. Saya bangga anak satu kampung punya prestasi hebat. Mudah-mudahan di masa dpn byk generasi muda UKL yg berprestasi, sehingga ke depan nya kita mampu berbuat dgn kebersamaan. Salam kenal dan kompak.

Tinggalkan komentar