Perlu Pelatihan Khusus untuk Guru Sekolah Inklusi Butuh Pengajar


Rabu, 3 Maret 2010 | 04:55 WIB

Jakarta, Kompas – Pemerintah berencana memberikan pelatihan khusus tentang konsep pendidikan inklusi dan penanganan anak dengan kebutuhan khusus bagi kepala sekolah dan guru. Selama ini anak-anak berkebutuhan khusus kerap ditolak oleh pihak sekolah.

Demikian dikemukakan Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kementerian Pendidikan Nasional Eko Jatmiko Sukarso di Jakarta, Selasa (2/3).

”Tidak semua sekolah umum mau menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus. Alasannya, tidak ada guru khusus yang bisa menangani mereka dan sarana prasarana kurang memadai. Padahal, sistem pendidikan inklusi harus dilaksanakan semua sekolah,” kata Eko.

Keengganan mengakomodasi anak berkebutuhan khusus disebabkan tidak adanya kesadaran dan minimnya pemahaman tentang pendidikan inklusi. ”Pelatihan konsep pendidikan inklusi bertujuan agar guru di sekolah umum mau mengajar anak dengan kebutuhan khusus. Jadi, bukan kurikulum baru,” ujar Eko.

Wagimantoro, guru SLB Manunggal Bhakti Jakarta, mengungkapkan, masih banyak sekolah—terutama di kota besar—tidak mau menerima anak berkebutuhan khusus. Padahal, ”Anak-anak normal di daerah justru lebih toleran,” ujarnya.

Padahal kebutuhan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus di daerah sangat tinggi karena SLB masih terbatas di kota-kota. Sekolah inklusi sangat penting bagi mereka di daerah yang sebagian besar berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.

”Di daerah pinggiran banyak sekolah kekurangan guru pendidikan luar biasa. Guru SLB harus pontang-panting menjadi sukarelawan di sekolah-sekolah inklusi setiap hari,” kata Wagimantoro.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengemukakan, konsep pendidikan inklusi harus menjadi bagian penting dari pendidikan dan pelatihan guru.

Terkait konsep pelatihan guru, Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Bedjo Suyanto mengatakan, konsep pendidikan inklusi sudah ada dalam kurikulum jurusan pendidikan luar biasa di UNJ. Sejak lima tahun lalu, UNJ memandu sekolah dasar umum yang menjadi sekolah inklusi.

”Guru-guru sekolah inklusi kami dampingi untuk berbagi pengalaman. Ini semacam pemberian pengetahuan dasar untuk guru tentang konsep pendidikan inklusi,” kata Bedjo. (LUK)

3 tanggapan untuk “Perlu Pelatihan Khusus untuk Guru Sekolah Inklusi Butuh Pengajar

  1. pa gubernur saya ini sdh 9thn menangani anak autis dg berbagai macam karakter sdh saya temui dan alhamdllah k.banyakan sdh pintar pintar namun di sini saya pun sedikit agak kecewa ternyata ada pelatihan untuk menangani anak ABK ini,dan terus terang saya terpanggil sekali untuk menangani anak yg ABK ini dan tentu saja saya juga ingin mengikuti pelatihan2 yang berhubungan dg anak ABK mohon ya bapa agar kiranya saya diberi kesempatan.trimakasih

  2. saya sdh 10 tahun bekerja sebagai terapis autis di sebuah yayasan di banjarmasin .selama ini saya tidak pernah mengikuti pelatihan khusus untuk abk untuk itu saya mohon diberi kesempatan bagi saya untuk mnegikuti pelatihan abk tersebut.dan saya bersedia memberikan sumbangsih kepada sekolah sekolah yang membutuhkan tenaga saya untuk anak abk tersebut.atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

  3. pak, saya mahasiswa fakultas psikologi unair yang ingin meneliti tentang sekolah inklusi untuk skripsi saya. saya mau tanya dimana saya bisa mendapatkan data-data tntang sekolah inklusi termasuk konsep pendidikan, dan lain2 terutama yang menyangkut kemampuan guru-guru di sekolah inklusi..
    terimakasih…

Tinggalkan Balasan ke muhibbah Batalkan balasan